RODA GIGI LURUS
A. PENGEFRAISAN
RODA GIGI LURUS
1. System
setandar pembuatan roda gigi
Ø System
diameter pitch dan circular pitch
A. System modul
Negara yang memakai system ini adalah Negara
yang memakai satuan metric diantaranya : Nederland, japan, jerman demikian juga
Negara yang menganut system ISO.
Modul
adalah kepeendekan dari modulus yaitu perbandingan antara diameter jarak bagi
dan jumlah giginya.
M= D/Z
M= modul
D= diameter jarak bagi
Z= jumlah gigi
B. System
diameter pitch dan circural pitch
System ini digunakan sebagian Negara amerika
dan eropa yang menggunakan satuan inchi
Diameter
pitch adalah perbandingan jumlah gigi dengan ukuran diameter jarak bagi dalam
satuan inchi.
Dp= Z / D”
Circural
pitch adalahjarak antara gigi dalam satuan inchi.
Jika diameter lingkaran jarak bagi mempunyai
ukuran D dalam satuan inchi dengan jumlah gigi Z buah gigi maka circular pitch
PERHITUNGAN RODAGIGI LURUS.
1.
MODUL GIGI (M)
M=D/Z
D=diameter jarak
bagi
Z=jumlah gigi
2.
DIAMETER JARAK BAGI (D)
D=M x Z
3.
TINGGI KEPALA GIGI (HK)
HK= 1 x M
4.
DIAMETER KEPALA GIGI (DK)
DK=M.(Z+2)
5.
TINGGI KAKI GIGI (HF)
6.
DIAMETER KAKI GIGI (DK)
DK=M.(Z+2)
1.
TINGGI KAKI GIGI (HF)
DIAMETER KAKI GIGI (DF)
DF= M.(Z – 2,5)
1.
JARAK ANTARA POROS (A)
A= D1-D2 A=
M.(Z1 + Z2)
2 2
1.
ANGKA TRANSMISI (I)
I= Z2
Z1
1.
LEBAR GIGI (B)
1.
TEBAL PELEK (K)
K = < 1,5 x M
KEPALA PEMBAGI
Macam – macam kepala pembagi :
1. Kepala
pembagi dengan plat pembagi.
2. Kepala
pembagi dengan penggerak roda gigi cacing dan ulir cacing.
3. Kepala pembagi
dengan roda gigi cacing dan poros cacing yang di lengkapi dengan piring
pembagi.
4. Kepala
pembagi universal.
5. Kepala
pembagi dengankelengkapan optic.
A.
KETERANGAN KEPALA PEMBAGI DENGAN RODA GIGI
CACING DAN POROS CACING YANG DI LENGKAPI PIRING PEMBAGI
Roda gigi cacng dan ulir cacing
mempunyai perbandingan 40 : 1 artinya jika engkol diputar 40 putaran maka roda
gigi cacing baru berputar 1 kali putaran sehingga untuk pembagian keliling Z bagian diperlukan putaran engkol
sebanyak N putaran.
N = 40 / Z
N = putaran engkol .
Z =
jumlah pembagi yang di perlukan.
40 = angka pembandingan transmisi.
Piring
pembagi
Table
jumlah lubang piring pembagi
SERI A
|
SERI B
|
|||||
1
|
2
|
1
|
2
|
3
|
||
30
|
69
|
38
|
77
|
15
|
21
|
37
|
41
|
81
|
42
|
87
|
16
|
23
|
39
|
43
|
91
|
47
|
93
|
17
|
27
|
41
|
48
|
99
|
49
|
111
|
19
|
29
|
43
|
51
|
117
|
53
|
119
|
19
|
31
|
47
|
57
|
-
|
59
|
-
|
20
|
33
|
49
|
1. PEMBAGIAN
DENGAN KEPALA PEMBAGI.
A. PEMBAGIAN
SECARA LANGSUNG.
Adalah pembagian yang menggunakan piring
pembagi dengan jumlah lubang tertentu. Jumlah pembagi langsung tergantung
dengan jumlah lubang pada piring pembagi yang digunakan. Putaran engkol pada
piring pembagi langsung dapat dihitung dengan persamaan :
N = 40/ Z
N = PETARAN ENGKOL
Z = JUMLAH PEMBAGI
40 = TETAPAN
Contoh
1. Diket : z = 64 gigi
Ditanya : N & piring
pembagi . . . . ?
Jawab :
N = 40/ Z
N = 40 / 64 GIGI
N = 10 / 16 putaran
Artinya :engkol di putar 10
bagian dari piring pembagi yang jumlah lubangnya 16.
B. PEMBAGIAN
TIDAK LANGSUNG.
Jika
pembagian secara langsung tidak biasa dilaksanakan misalnya kita akan membuat
roda gigi yang mempunyai gigi 97 gigi .
Maka
perhitungan pembagian langsung :
N
= 40 /Z
N
= 40 / 97
Lihat
piring pembagi seri A1, A2, B1, B2, dan B3.
Piring
pembagi yang mempunyai lubang 97 tidak ada, jadi kita harus menghitung secara
tidak langsung dengan menggunakan roda gigi tambahan untuk memutar piring pembagi kearah ber
lawanan / searah putaran engkol dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut
:
N = 40 / Z
U = Z1 – Z (40 / Z)
|
N = putaran engkol
Z1 = jumlah pembagi yang di misalkan.
Z = jumlah pembagi yang seharusnya
(-) putaran engkol berlawanan arah putaran
dengan putaran engkol. Begitu se baliknya.
|
Dari rumus di atas akan
didapat angka yang
menunjukkan
jumlah roda gigi
tambahan yang
harus di gunakan.
Roda gigi pada kepala pembagi
sebagai roda – roda persediaan mempunyai seri sebagai:
Seri dan jumlah roda gigi
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
||||||
24
|
86
|
24
|
56
|
24
|
48
|
100
|
24
|
48
|
76
|
24
|
100
|
24
|
64
|
28
|
56
|
127
|
28
|
49
|
78
|
28
|
127
|
28
|
72
|
30
|
64
|
30
|
56
|
80
|
|
32
|
32
|
86
|
32
|
68
|
32
|
60
|
84
|
||
40
|
36
|
100
|
39
|
72
|
36
|
64
|
86
|
||
48
|
40
|
127
|
40
|
76
|
37
|
66
|
90
|
||
56
|
44
|
44
|
86
|
40
|
68
|
96
|
|||
64
|
48
|
48
|
96
|
48
|
72
|
100
|
|||
72
|
Contoh
Z = 73 gigi
Umpama z = 80 sehingga putaran engkolnya
N = 40 / Z1 = 40 / 80 = 4 / 8 = 8 / 16 putaran.
Roda gigi tambahnya adalah :
U = Z1 – Z (40 / Z 1)
U = 80 – 73 (40 / 80)
U = 7 (40 / 80)
U = 280 / 80 = 28 / 8
U = 84 / 24
Jadi Z1
= 84
Z2
= 24
GIGI
RACK
Gigi
reck adalah batang gigi yang berfungsi untuk merubah gerak ber putar menjadi
gerak lurus.
Contoh
pemakaian gigi reck terdapat pada mesin bor tegak, mesin bubut dan lain – lain.
Gigi reck selalu berpasangan dengan roda gigi lurus
Dengan salah satu diantara 2 sistem standard
roda gigi yaitu
1. System
modul
2. System
diameter pitch.
1. System
modul
Ø
Kepala
gigi (ha)
Ha = 1 x m
Ø
Kaki gigi (hi)
Hi = 1,25 x m
Ø
Tusuk gigi (p)
P =
Ø
Tebal
gigi (tg)
tg =1,5708 x m
Ø
Panjang
batang gigi (lg)
Lg =
Ø
Dalam
gigi (hg)
Hg = 2,25 x m
2. System
diameter pitch
Ø
Ha =
1/dp
Ø
Hi =
1,157 /dp
Ø P =
Ø Tg =
1,5708 / dp
Ø Hg =
2,157 / dp
Ø Lg =
Menentukanpisau frais pada helixs
Ne =
1.
Rencanakan
roda gigi reck dan roda gigi lurus bila dikketahui
M
= 2
Z lurus =
22
Z rack =
12
Lg =
1500 mm
GIGI
RACK
1. Kepala
gigi (ha) 4. Kaki
gigi (hi)
Ha = 1 x m Hi
= 1,25 x m
Ha = 1x2 hi
= 1,25 x 2
Ha = 2 mm hi
= 2,50 mm
2. Tebal
gigi (tg) 5.
Tusuk gigi (p)
tg =1,5708 x m P
=
tg = 1,5708 x 2 p
= 3,14 . 2
tg = 3,1416 mm p=
6,28 mm
3. Dalam
gigi (hg) 6.
Panjang batang gigi (lg)
Hg = 2,25 x m Lg
=
Hg = 2,25 x 2 lg
= 3,14 x 2 x 12
Hg = 4,50 mm lg = 74,36 mm
RODAGIGI
LURUS.
1. Tinggi
kepala gigi (hk) 4.
Tinggi kaki gigi (hf)
Hk = 1 x m hf
= 1,25 x m
Hk = 1 x 2 hf
= 1,25 x 2
Hk = 2 mm hf
= 2,50 mm
2. Diameter
kepala gigi (dk) 5.
Diameter kaki gigi (df)
Dk = m (z + 2) df
= d – 2,5 . m
Dk = 2 (22 + 2) df
= 44 – 2,5 . 2
Dk = 48 mm df
= 39 mm
3. Diameter
jarak bagi (d) 6. Tinggi
gigi (h)
D = m x z h
= hk + hf
D = 2 x 22 h
= 2 + 2,50
D = 44 mm h
= 5 mm
thanks gan ilmunya mantap...
BalasHapusmuuuuaaanntaaappp
BalasHapusbagaimana cara mengetahui module pada helical gear ( yang diketahui cuma out diameter dan jumlah gigi)?
BalasHapusthanks
trims gan.. sangat membantu.
BalasHapusbagus sekali, smoga dikembangkan materi yang lain !!!
BalasHapusBuka pemesanan gigi lurus dan roda giginya gan?
BalasHapusContoh2 perhitungan nya klau bisa d tambah sampai gigi komplek or ganjil misalnya..
BalasHapusContoh2 perhitungan nya klau bisa d tambah sampai gigi komplek or ganjil misalnya..
BalasHapusTutorial gambar roda gigi rantai dengan autocad
BalasHapushttps://youtu.be/jylyIgBdFXw
membantu. thx gan
BalasHapusThank you kawan atas ilmu
BalasHapus.pengetahuannya
Kalau z nya 100 gimana??
BalasHapusPusiiiing pala barby....heeee
BalasHapusKa klo Hk=1×M (satu nya dari mana ka)
BalasHapusmohon bantuan nya gan.....Sebuah transmisi digunakan untuk menurunkan putaran dari motor listrik sehingga mampu memindahkan daya sebesar 160 KW .Output dari transmisi tsb digunakan untuk menggerakkan roda pengecoran otomatis yang berdiameter 600 mm dengan kecepatan 3m/s.data-data penunjang sebagai berikut ;
BalasHapus• jumlah gigi pada roda gigi I (Z1)=30
• modul gigi = 4
• perbandingan transmisi = 5
berdasarkan data-data diatas ;
1.Hitunglah
a) Putaran motor yang diperlukan untuk menggerakkan system transmisi tersebut.
b) Buatlah ukuran table ukuran roda gigi dari sitem transmisi tersebut.
2.Hitunglah
a) Kekuatan roda gigi 1 dan 2 jika bahan dari roda gigi 2 S45C dengan kekerasan 200 dan roda gigi 1 SC 46 dengan kekerasan 150
b) Buatlah table hasil perthitungan kekuatan roda gigi.
3.Hitunglah efisiensi total system transmisi diatas.
Jawab
Dik ;
• P = 160 kw
• D= 600mm
• V= 3m/s
• jumlah gigi pada roda gigi I (Z1)=30
• modul gigi = 4
• perbandingan transmisi = 5
Mantap ni, bsa jadi ilmu bagi yg lain.
BalasHapusMantap ni, bsa jadi ilmu bagi yg lain.
BalasHapusMantap
BalasHapusMakasih bang saya anak stm teknik mesin ini berguna sekali buat pembelajaran saya
BalasHapusKeren banget informasinya, semoga bermanfaat dan bisa untuk di praktekan
BalasHapuspembuatan roda gigi terpercaya
Syukron
BalasHapusIndonesia menganut sistem apa ?
BalasHapusMetrik. Sistem imperial hanya ada 3 negara, mamarika, afrika kidul & rohingya
BalasHapusCMIIW
Cara menghitung bikin gigi 50
BalasHapusGajelas jawabannya
BalasHapusMenghitung gigi 29 dong gan
BalasHapusSilahkan hubungi saya karena blog saya ganti ya.
BalasHapusHebat
BalasHapusoke mantap
BalasHapushttps://sinarcnsteknik23.blogspot.com/
BalasHapusMembantu sekali
BalasHapus